Konflik yang terjadi antara Golongan Adat dan Golongan Padri mampu dimanfaatkan dengan licik oleh Pemerintah Kolonial Belanda lewat

Perang Padri merupakan Perang Saudara yang terjadi di Sumatra Barat pada tahun 1821 – 1837. Konflik yang terjadi antara Golongan Adat dan Golongan Padri mampu dimanfaatkan dengan licik oleh Pemerintah Kolonial Belanda lewat “Politik Adu Domba” untuk melemahkan perjuangan rakyat. Perang Padri kemudian berubah menjadi perang untuk menghadapi pemerintah Kolonial Belanda, setelah rakyat Sumatra Barat menyadari bahwa …

Jawaban

Jadi, Perang Padri adalah peperangan yang berlangsung di Sumatra Barat dan sekitarnya terutama di kawasan Kerajaan Pagaruyung dari tahun 1803 hingga 1838. Perang in imerupakan peperangan yang pada awalnya akibat pertentangan dalam masalah agama sebelum berubah menjadi peperangan melawan penjajahan.

Perang Padri (1821 – 1837) yang berlangsung di Sumatra Barat merupakan salah satu Perang yang terjadi pada masa pemerintah kolonial Belanda.

Faktor pendorong meletusnya Perang Padri adalah :

  • Perbedaan pendapat antara golongan Adat yang bersifat moderat dan golongan Padri yang bersifat tradisional, terutama pandangan golongan Padri terhadap kebiasaan sabung ayam dari golongan Adat.
  • Intervensi pemerintah Kolonial Belanda dengan mendukung golongan Adat untuk memerangi golongan Padri.

Seiring dengan berjalannya waktu, kedua golongan yang berkonflik tersebut sadar bahwa perang hanya membawa kerugian bagi kedua belah pihak dan Pemerintah Kolonial Belanda telah mengadu domba kedua belah pihak. Golongan Adat dan Padri akhirnya bersatu untuk menghadapi pemerintah Kolonial Belanda.

Dengan demikian, perang padri berubah menjadi perang untuk menghadapi pemerintah kolonial belanda setelahbrakyat Sumatera barat menyadari kalau perang saudara membawa kehancuran bagi masing-masing pihak.