Jelaskan perlawanan Tengku Abdul Jalil terhadap Jepang

Jelaskan perlawanan Tengku Abdul Jalil terhadap Jepang

Jawaban

Keinginan Jepang untuk memobilisasi para ulama di Aceh ditolak oleh para ulama. Rakyat Cot Pliengdi Lhokseumawe Aceh mengadakan perlawanan dipimpin oleh Teuku Abdul Jalil. Teuku Abdul Jalilmerupakan seorang ulama yang masih berusia muda dari Buloh Blang Ara, Aceh Utara.

Teuku Abdul Jalil merupakan alumni Dayah Teungku Muhamamad Amin Jumphoh di Pidie Aceh, kemudian iamelanjutkan pendidikan ke Dayah Krueng Kale yang merupakan salah satu pusat pendidikan Islam terkenal di Aceh Besar pimpinan Teungku Hasan Krueng Kale. Dari sana Teuku Abdul Jalil pindah keDayah Cot Plieng Bayu, Lhoksukon, Aceh Utara yang dipimpin oleh Teungku Ahmad. Di sana Abdul jalil menikah dengan putri Teungku Ahmad bernama Teungku Asiah. Di tempat itu pula Teuku AbdulJalil menggantikan mertuanya memimpin Dayah Cot Plieng hingga kemudian diberi gelar Teungku Syik.

Teungku Abdul Jalil dibantu teman-temannya melakukan dakwah anti Jepang secara diam-diam danmenyerukan jihad fisabilillah dari desa ke desa. Menjelang akhir tahun 1942, dakwah yang awalnyadilakukan diam-diam tersebut menjadi terang-terangan, setelah kekejaman tentara Jepang semakinmenjadi-jadi kepada masyarakat. Para santri di Dayah Cot Plieng sudah siap untuk berperang melawan Jepang.

Hal itu kemudian diketahui intelijen dan kampetai Jepang.Jepang berusaha meredam upaya pemberontakan Teungku Abdul Jalil dan teman-temannya tersebut dengan menggunakan orang-orang Aceh yang bekerja untuk Jepang dan para Uleebalang yang telah diangkat oleh Jepang menjadi Gunco (wedana) dan sunco (camat).Rakyat Aceh berjuang dengan senjata seadanya sewaktu Jepang menyerang wilayah tersebut usaisubuh hari.

Dengan perjuangan yang luar biasa, serangan Jepang tersebut berhasil digagalkan hinggadua kali. Pada tanggal 10 November 1942 tentara Jepang melakukan serangan ketiga. Mereka membakar masjid dan permukiman penduduk. Teuku Abdul Jalil berhasil meloloskan diri pada serangan tersebut, tetapi beliau tertembak saat shalat subuh.

Dengan Demikian, Teungku Abdul Jalil dibantu teman-temannya melakukan dakwah anti Jepang secara diam-diam dan menyerukan jihad fisabilillah dari desa ke desa.

Pertanyaan Terkait :

 

Pertanyaan Lain :

Kumpulan Materi :

Informasi Kuliah dan Beasiswa :