coba terangkan dengan singkat berdirinya daulah abbasiyah

Daulah Abbasiyah adalah salah satu kekhalifahan besar dalam sejarah Islam yang memainkan peran penting dalam perkembangan peradaban Islam. Berdiri setelah berhasil menggulingkan kekhalifahan Umayyah, Abbasiyah membawa perubahan signifikan dalam politik, budaya, dan ilmu pengetahuan. Artikel ini akan menguraikan sejarah berdirinya Daulah Abbasiyah secara singkat namun mendalam, termasuk latar belakang, proses pendirian, serta dampak yang ditimbulkan.

Latar Belakang Sejarah Berdirinya Daulah Abbasiyah

Sebelum berdirinya Daulah Abbasiyah, Kekhalifahan Umayyah menguasai dunia Islam dengan pusat kekuasaan di Damaskus. Kekuasaan Umayyah dimulai pada tahun 661 M setelah terbunuhnya Khalifah Ali bin Abi Thalib, khalifah terakhir dari Khulafaur Rasyidin. Namun, pemerintahan Umayyah seringkali dianggap otoriter dan cenderung mengabaikan hak-hak kaum non-Arab yang semakin lama menimbulkan rasa tidak puas di kalangan masyarakat Muslim, khususnya di kalangan orang-orang non-Arab yang dikenal sebagai Mawali.

Gerakan perlawanan terhadap Umayyah mulai tumbuh di berbagai wilayah, terutama di Khurasan, yang menjadi pusat perlawanan karena populasi Muslim non-Arab yang cukup besar. Di sinilah muncul gerakan Abbasiyah, yang dipimpin oleh keluarga Abbasiyah, keturunan Abbas, paman Nabi Muhammad SAW. Gerakan ini memiliki tujuan untuk menumbangkan kekuasaan Umayyah dan mengembalikan kepemimpinan Islam kepada keluarga Nabi Muhammad SAW, meskipun bukan dari garis keturunan langsung Ali bin Abi Thalib.

Proses Pendirian Daulah Abbasiyah

Kebangkitan Daulah Abbasiyah dimulai dari gerakan rahasia yang direncanakan dengan matang. Pemberontakan dimulai di Khurasan pada tahun 747 M di bawah pimpinan Abu Muslim, seorang tokoh militer karismatik yang mendukung keluarga Abbasiyah. Dengan dukungan luas dari Mawali, Abu Muslim berhasil menggalang kekuatan besar untuk melawan Umayyah.

Pada tahun 750 M, perang besar yang dikenal sebagai Pertempuran Zab terjadi di dekat sungai Zab Besar. Pasukan Abbasiyah berhasil mengalahkan pasukan Umayyah yang dipimpin oleh Khalifah Marwan II, yang kemudian melarikan diri ke Mesir dan dibunuh di sana. Kemenangan ini menandai runtuhnya Kekhalifahan Umayyah dan berdirinya Daulah Abbasiyah.

Setelah berhasil merebut kekuasaan, Abu al-Abbas as-Saffah diangkat sebagai khalifah pertama Abbasiyah. Dia dikenal sebagai “As-Saffah” yang berarti “penumpah darah” karena tindakan kerasnya dalam membasmi sisa-sisa keluarga Umayyah untuk menghindari pemberontakan di masa depan. Kekhalifahan Abbasiyah kemudian memindahkan ibu kota ke Baghdad pada tahun 762 M di bawah kepemimpinan Khalifah al-Mansur, yang kemudian menjadi pusat peradaban dan ilmu pengetahuan Islam selama berabad-abad.

Dampak Pendirian Daulah Abbasiyah

Berdirinya Daulah Abbasiyah membawa dampak yang luas tidak hanya dalam bidang politik tetapi juga dalam peradaban Islam. Beberapa dampak penting dari berdirinya Daulah Abbasiyah antara lain:

  1. Transformasi Politik: Abbasiyah memperkenalkan sistem pemerintahan yang lebih inklusif dibandingkan dengan Umayyah, di mana orang-orang non-Arab mendapat posisi penting dalam pemerintahan.
  2. Pusat Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan: Ibu kota baru di Baghdad menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan dunia, yang dikenal dengan “Zaman Keemasan Islam”. Ilmuwan, filosof, dan cendekiawan dari berbagai negara datang ke Baghdad untuk belajar dan berbagi pengetahuan.
  3. Ekspansi Kekuasaan: Kekhalifahan Abbasiyah berhasil memperluas kekuasaannya hingga ke bagian barat dan timur dunia Islam, meskipun akhirnya menghadapi tantangan besar dari Dinasti Fatimiyah dan Kekaisaran Bizantium.
  4. Perubahan Sosial dan Budaya: Masyarakat Abbasiyah lebih kosmopolitan dengan integrasi berbagai budaya, termasuk Persia, Yunani, dan India, yang memengaruhi seni, arsitektur, dan sastra Islam.

Tabel: Perbandingan Kekhalifahan Umayyah dan Abbasiyah

AspekKekhalifahan UmayyahKekhalifahan Abbasiyah
Ibu KotaDamaskusBaghdad
Periode661-750 M750-1258 M
Sumber KekuasaanDinasti Arab QuraisyKeluarga Abbas, keturunan Nabi Muhammad SAW
KebijakanSentralisasi KekuasaanDesentralisasi dan inklusivitas
Pusat KebudayaanDamaskusBaghdad sebagai pusat Zaman Keemasan Islam

Kesimpulan

Berdirinya Daulah Abbasiyah menandai era baru dalam sejarah Islam yang diwarnai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, seni, dan budaya yang luar biasa. Kekhalifahan ini tidak hanya memperluas wilayah kekuasaan Islam, tetapi juga membentuk fondasi peradaban Islam yang masih terasa hingga kini. Proses pendirian Daulah Abbasiyah yang dipimpin oleh keluarga Abbasiyah merupakan hasil dari ketidakpuasan terhadap pemerintahan Umayyah dan berhasil menciptakan kekhalifahan yang lebih inklusif dan progresif.

FAQ

1. Apa yang menjadi penyebab utama runtuhnya Kekhalifahan Umayyah?
Penyebab utama runtuhnya Kekhalifahan Umayyah adalah ketidakpuasan yang meluas di kalangan masyarakat Muslim non-Arab, serta gerakan perlawanan yang dipimpin oleh Abbasiyah yang akhirnya berhasil menggulingkan kekuasaan Umayyah.

2. Siapa yang menjadi khalifah pertama Abbasiyah?
Khalifah pertama Abbasiyah adalah Abu al-Abbas as-Saffah, yang memimpin setelah berhasil mengalahkan Kekhalifahan Umayyah.

3. Apa dampak berdirinya Daulah Abbasiyah terhadap dunia Islam?
Dampak utama berdirinya Daulah Abbasiyah termasuk transformasi politik yang lebih inklusif, perkembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan di Baghdad, serta perluasan wilayah kekuasaan Islam.

4. Mengapa Baghdad menjadi pusat kebudayaan dalam Daulah Abbasiyah?
Baghdad menjadi pusat kebudayaan karena kekhalifahan Abbasiyah mengembangkan kota ini sebagai pusat administrasi, ilmu pengetahuan, dan perdagangan, serta menjadi tempat berkumpulnya cendekiawan dari berbagai negara.

Pernyataan Penutup

Daulah Abbasiyah adalah tonggak penting dalam sejarah peradaban Islam. Dengan kebijakan yang lebih inklusif dan fokus pada pengembangan ilmu pengetahuan, kekhalifahan ini membawa dunia Islam ke puncak kejayaannya. Artikel ini disusun untuk memberikan wawasan mendalam dan tidak dimaksudkan sebagai panduan tunggal. Selalu lakukan riset tambahan untuk pemahaman yang lebih komprehensif.