Sebutkan perlawanan di daerah mana saja pada masa perlawanan portugis dan belanda !
Jawaban
Jawaban yang benar adalah
– Daerah perlawanan melawan Portugis: Ternate dan Selat Malaka.
– Daerah perlawanan melawan VOC (Belanda): Pulau Jawa, Gowa, Maluku, Sumatera Barat, Bali, Banjar, Aceh, dan Tapanuli.
Kedatangan bangsa-bangsa Eropa ke Indonesia memiliki motivasi 3G (Gold, Glory, Gospel) yang memicu adanya perlawanan dari rakyat Indonesia. Portugis datang ke Indonesia pada tahun 1512 di bawah pimpinan Antonio de Abreu dan Fransisco Serau di Maluku. Kedatangan Portugis di Indonesia memicu adanya perlawanan dari berbagai daerah, antara lain:
1. Perlawanan Kesultanan Ternate (1565 – 1575): karena tindakan Portugis yang terlalu ikut campur dalam urusan internal Kesultanan Ternate.
2. Perlawanan Kesultanan Aceh (1629): karena persaingan dagang antara Aceh dan Portugis di Selat Malaka.
Selain Portugis, juga terdapat bangsa-bangsa Eropa lainnya yang datang ke Indonesia, salah satunya Belanda. Belanda datang ke Indonesia pada tahun 1596 di bawah pimpinan Cornelis de Houtman tiba di Pelabuhan Banten.
Setelah kedatangannya, armada Belanda lainnya menyusul datang ke Indonesia dan tiba di Maluku. Armada Belanda yang kebanyakan adalah pegadang, kemudian membentuk sebuah kongsi dagang bernama VOC (Vereenidge Oost Indische Compagnie) pada tahun 1602. Dengan adanya VOC yang melakukan praktik monopoli, petani Indonesia menderita karena dipaksa menjual rempah-rempah ke VOC dengan harga murah.
Selain VOC yang membuat petani menderita, terdapat kebijakan-kebijakan lainnya yang merugikan rakyat, seperti kerja paksa (1808), sewa tanah (1811 – 1816), tanam paksa (1830 – 1870), serta politik pintu terbuka (1870). Kebijakan-kebijakan tersebut memicu adanya perlawanan dari rakyat Indonesia ke VOC (Belanda), di antaranya:
1. Perlawanan Kesultanan Mataram Islam (1628 – 1629): karena keinginan Kesultanan Mataram Islam untuk mempertahankan wilayah kekuasaan dan membendung pengaruh VOC di Pulau Jawa.
2. Perlawanan Kesultanan Gowa (1666 – 1669): karena VOC memblokade perdagangan di Pelabuhan Somba Opu (pelabuhan milik Kesultanan Gowa).
3. Perang Saparua (Mei – Desember 1871): karena kekecewaan rakyat Maluku terhadap praktik monopoli.
4. Perang Paderi (1821 – 1838): karena campur tangan Belanda dalam permasalahan kaum adat dan kaum paderi. Perang terjadi di Sumatera Barat.
5. Perang Jawa (1825 – 1830): karena tindakan Belanda yang ingin membangun jalan melewati makam leluhur Pangeran Diponegoro.
6. Perang Jagaraga (1846 – 1849): karena Belanda tidak menghargai aturan rakyat Bali mengenai Hak Tawan Karang.
7. Perang Banjar (1859 – 1905): karena Belanda ikut campur dalam pergantian kepemimpinan di Kesultanan Banjar.
8. Perang Aceh (1873 – 1904): karena Kesultanan Aceh menolak tunduk kepada Belanda.
9. Perang Batak (1878 – 1907): karena Belanda ingin merebut kekuasaan di daerah Tapanuli.
Berdasarkan uraian di atas, jawaban yang tepat adalah
– Daerah perlawanan melawan Portugis: Ternate dan Selat Malaka.
– Daerah perlawanan melawan VOC (Belanda): Pulau Jawa, Gowa, Maluku, Sumatera Barat, Bali, Banjar, Aceh, dan Tapanuli.
Pertanyaan Lain :
- Dari sejarah Sumpah Pemuda dapat kita ambil maknanya nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa dan membuktikan bahwa ternyata berbagai perbedaan dapat disatukan
- Tanah adalah milik negara, maka rakyat harus menyewa tanah kepada negara. Hal inilah yang melatarbelakangi sistem sewa tanah pada masa pemerintahan
- Salah satu pengaruh kedatangan agama Hindu-Buddha di Indonesia berasal dari temuan Yupa. Informasi yang dapat diketahui dari yupa adalah
- Organisasi-organisasi kemiliteran yang dibentuk pada masa pendudukan Jepang berpengaruh besar bagi bangsa Indonesia setelah kemerdekaan