Mengapa Presiden B.J Habibie menerapkan kebijakan jajak pendapat?
Jawaban
Alasan B.J Habibie menerapkan kebijakan jajak pendapat adalah untuk mengakhiri masalah otonomi di daerah Timor Timur.
Yuk simak pembahasannya.
Setelah 23 tahun lamanya Timor Timur bergabung dengan Indonesia, mereka merasa jika selama itu pula mereka tidak diperhatikan oleh pemerintah. Akhirnya setelah Suharto turun dari jabatannya, masalah Timor Timur kembali menguat. Mereka menuntut kemerdekaan dari Indonesia, dan menginginkan perpisahan.
Untuk meredam pergolakan daerah Timor Timur tersebut, akhirnya B.J Habibie menanggapi tuntutan referendum dari masyarakat Timor Timur. B.J. Habibie, yang mengajukan rencana referendum kepada Sekretaris Jenderal PBB, Kofi Annan, melalui surat resmi pada tanggal 27 Januari 1999.
Dalam pernyataannya, Habibie mengatakan subsidi moneter yang diberikan pemerintah Indonesia selama ini tidak sebanding dengan manfaat yang didapat dan Timor Timur, yang dulunya bukan bagian dari Indonesia. Referendum Timor Timur dilaksanakan oleh UNAMET (United Nations Mission in East Timor) yang dibentuk oleh PBB.
Hasilnya: dari total 438.968 suara sah, sebanyak 344.580 suara (78,50%) memilih opsi merdeka, sedangkan 94.388 suara (21,50%) memilih opsi tetap bergabung dengan Indonesia. Dengan demikian, jajak pendapat atau referendum inilah yang memgantarkan Timor Timur menjadi negara yang merdeka.
Pertanyaan Lain :
- Pasukan Sekutu yang bertugas ke Indonesia adalah tentara kerajaan Inggris yang terbagi menjadi dua wilayah. Untuk wilayah Indonesia bagian barat dipimpin oleh
- Dari sejarah Sumpah Pemuda dapat kita ambil maknanya nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa dan membuktikan bahwa ternyata berbagai perbedaan dapat disatukan
- Tanah adalah milik negara, maka rakyat harus menyewa tanah kepada negara. Hal inilah yang melatarbelakangi sistem sewa tanah pada masa pemerintahan
- Salah satu pengaruh kedatangan agama Hindu-Buddha di Indonesia berasal dari temuan Yupa. Informasi yang dapat diketahui dari yupa adalah
- Organisasi-organisasi kemiliteran yang dibentuk pada masa pendudukan Jepang berpengaruh besar bagi bangsa Indonesia setelah kemerdekaan