Ruang Belajar Kumpulan Materi dan Jawaban Soal
Proses penyatuan Jerman selain disebabkan oleh faktor intern seperti adanya kesenjangan ekonomi Jerman Timur dengan Jerman Barat, juga dipengaruhi faktor ekstern gerakan penyatuan Perman tersebut adalah ….
Jawaban
Jawaban: Pengaruh kebijakan Glanost dan Perestorika di Uni Soviet oleh Presiden Gorbachev serta pernyataan Presiden AS yakni Ronald Reagen
Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut ini.
Pasca Perang Dunia II, Jerman mengalami banyak kekalahan dan kerugian besar. Dari sinilah Jerman kemudian terbagi menjadi dua yakni Jerman Timur yang komunis dan Jerman Barat yang kapiltalis. Terbaginya Jerman berlangsung sekitar 29 tahun yakni dari 1961 dan berakhir pada penyatuan Jerman pada 1990. Faktor yang melatarbelakangi penyatuan Jerman terbagi menjadi dua yakni,
- Faktor Intern karena kesenjangan hidup di Jerman Bara dan Jerman Timur.
- Faktor Ekstern karena dampak dari Revolusi ekonomi yang dilakukan oleh Uni Soviet di masa pemerintahan Gorbachev dari kebijakan Glanost dan Perestorika. Selain itu, pernyataan Presiden Amerika Serikat yakni Ronald Reagen untuk meruntuhkan dinding perang dingin peninggalan perang dunia II juga mempengaruhi penyatuan Jerman
Dengan demikian, faktor ekstern dari penyatuan Jerman adalah pengaruh dari kebijakan Glanost dan Perestorika di Uni Soviet serta pernyataan Presiden AS yakni Ronald Reagen
Pertanyaan Lain :
- Pasukan Sekutu yang bertugas ke Indonesia adalah tentara kerajaan Inggris yang terbagi menjadi dua wilayah. Untuk wilayah Indonesia bagian barat dipimpin oleh
- Dari sejarah Sumpah Pemuda dapat kita ambil maknanya nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa dan membuktikan bahwa ternyata berbagai perbedaan dapat disatukan
- Tanah adalah milik negara, maka rakyat harus menyewa tanah kepada negara. Hal inilah yang melatarbelakangi sistem sewa tanah pada masa pemerintahan
- Salah satu pengaruh kedatangan agama Hindu-Buddha di Indonesia berasal dari temuan Yupa. Informasi yang dapat diketahui dari yupa adalah
- Organisasi-organisasi kemiliteran yang dibentuk pada masa pendudukan Jepang berpengaruh besar bagi bangsa Indonesia setelah kemerdekaan