Cerpen atau cerita pendek adalah salah satu bentuk karya sastra yang populer. Di dalamnya terkandung dua unsur utama, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Jika unsur intrinsik berhubungan langsung dengan elemen-elemen yang membentuk cerita dari dalam, maka unsur ekstrinsik cerpen adalah unsur-unsur dari luar yang mempengaruhi cerita tersebut. Dalam artikel ini, kami akan membahas lebih dalam tentang unsur-unsur ekstrinsik cerpen, fungsinya, dan bagaimana pengaruhnya terhadap sebuah karya sastra.
Apa Itu Unsur Ekstrinsik Cerpen?
Unsur ekstrinsik cerpen adalah elemen-elemen dari luar cerita yang memengaruhi dan memberikan latar belakang pada pembentukan cerita tersebut. Unsur ini tidak tampak langsung dalam alur cerita, namun memiliki peran penting dalam memengaruhi ide, gaya, dan tema yang diangkat oleh pengarang.
Unsur ekstrinsik biasanya mencakup faktor-faktor seperti biografi pengarang, kondisi sosial, ekonomi, budaya, agama, hingga pandangan ideologis yang dianut oleh penulis saat membuat ceritanya. Semua faktor ini memberi warna tersendiri dalam setiap karya yang dihasilkan oleh pengarang.
Unsur-Unsur Ekstrinsik dalam Cerpen
Ada beberapa unsur ekstrinsik yang umumnya ditemukan dalam cerpen. Unsur-unsur ini tidak muncul secara eksplisit dalam cerita, tetapi memberi pengaruh besar dalam pembentukannya. Berikut adalah beberapa unsur ekstrinsik yang penting:
1. Latar Belakang Kehidupan Pengarang
Latar belakang kehidupan pengarang memainkan peran penting dalam membentuk cerita yang ditulis. Kehidupan pribadi penulis, mulai dari pengalaman masa kecil, pendidikan, hingga pengalaman hidup sehari-hari dapat tercermin dalam karya yang ia hasilkan.
Misalnya, seorang penulis yang tumbuh di lingkungan pedesaan mungkin akan sering mengangkat tema-tema yang berkaitan dengan kehidupan alam, persahabatan, atau konflik tradisi di dalam karya cerpennya.
2. Kondisi Sosial dan Ekonomi
Kondisi sosial-ekonomi suatu masyarakat saat sebuah cerpen ditulis juga mempengaruhi isi cerita. Tema-tema seperti kemiskinan, kesenjangan sosial, atau ketidakadilan sering diangkat oleh penulis yang hidup dalam kondisi sosial-ekonomi yang penuh konflik. Hal ini menjadi cara bagi penulis untuk mengekspresikan kritik atau pandangannya terhadap kondisi di sekelilingnya.
Misalnya, cerpen yang ditulis pada masa penjajahan mungkin akan mengangkat tema perjuangan melawan penindasan, kebebasan, dan kemerdekaan.
3. Latar Belakang Budaya
Budaya di mana seorang pengarang dibesarkan dan berkembang juga memiliki pengaruh besar dalam cerpen. Unsur-unsur budaya, seperti adat istiadat, nilai-nilai yang berlaku, bahasa, dan kepercayaan akan tercermin dalam gaya bahasa, karakter, serta konflik yang dihadirkan dalam cerita.
Misalnya, penulis dari budaya Timur mungkin akan lebih sering mengeksplorasi tema tentang kebersamaan, solidaritas, atau nilai-nilai keluarga dibandingkan dengan penulis dari budaya Barat yang lebih individualistik.
4. Agama dan Keyakinan
Agama dan keyakinan yang dianut pengarang seringkali memberikan sentuhan spiritual pada cerpen yang ditulis. Pandangan hidup yang religius atau filosofi tertentu bisa tercermin melalui karakter, dialog, atau bahkan konflik batin yang dialami oleh tokoh-tokoh dalam cerita.
Cerpen yang ditulis dengan latar belakang agama yang kuat akan memuat pesan-pesan moral atau nilai-nilai spiritual yang bisa memengaruhi pembaca secara mendalam.
5. Kondisi Politik
Kondisi politik di suatu negara atau wilayah pada saat cerpen ditulis juga bisa sangat memengaruhi karya tersebut. Pengarang seringkali menggunakan cerpen sebagai media untuk menyuarakan pendapat atau kritik terhadap kebijakan politik, pemerintahan, atau kondisi negara.
Contohnya, banyak cerpen yang ditulis pada masa reformasi Indonesia yang mengangkat tema demokrasi, kebebasan berpendapat, dan hak asasi manusia.
Fungsi Unsur Ekstrinsik dalam Cerpen
Unsur ekstrinsik memiliki beberapa fungsi penting dalam pembentukan cerpen. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari unsur ekstrinsik:
1. Memberikan Konteks pada Cerita
Unsur ekstrinsik memberikan latar belakang dan konteks yang jelas terhadap cerita yang dibuat. Misalnya, dengan mengetahui latar belakang sosial-ekonomi penulis, kita bisa lebih memahami mengapa cerita tersebut menyajikan tema tertentu.
2. Menyampaikan Pesan Moral dan Sosial
Melalui unsur ekstrinsik, pengarang sering menyampaikan kritik sosial, politik, atau moral kepada pembaca. Misalnya, cerpen yang dihasilkan di tengah kondisi ketidakadilan politik bisa membawa pesan perjuangan atau perlawanan terhadap kekuasaan yang korup.
3. Mempengaruhi Gaya Penulisan
Unsur ekstrinsik juga memengaruhi gaya penulisan pengarang. Pengalaman hidup dan pandangan dunia seorang penulis akan memengaruhi cara mereka merangkai kata, menggambarkan tokoh, dan mengembangkan alur cerita.
Contoh Unsur Ekstrinsik dalam Cerpen
Untuk lebih memahami bagaimana unsur ekstrinsik mempengaruhi sebuah cerpen, mari kita lihat contoh berikut:
Cerpen “Robohnya Surau Kami” karya A.A. Navis:
- Latar belakang kehidupan pengarang: A.A. Navis hidup di tengah masyarakat Minangkabau yang sangat religius. Karyanya banyak dipengaruhi oleh pandangan masyarakat terhadap agama.
- Kondisi sosial-ekonomi: Pada masa itu, masyarakat Indonesia sedang berada dalam tahap pembangunan dan perubahan sosial yang cukup signifikan, sehingga banyak cerpen yang mengangkat tema-tema sosial dan moral.
- Agama dan keyakinan: Cerpen ini memuat pesan moral tentang bagaimana manusia harus menyikapi kehidupan dan ibadahnya dengan bijaksana, bukan sekadar formalitas.
Tabel: Perbedaan Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik
Unsur Intrinsik | Unsur Ekstrinsik |
---|---|
Berhubungan langsung dengan elemen cerita seperti alur, tokoh, tema, dan latar. | Berasal dari faktor luar cerita seperti latar belakang pengarang, kondisi sosial, budaya, dan politik. |
Dapat diidentifikasi dari dalam cerita. | Harus diketahui melalui studi mendalam atau wawasan tambahan tentang pengarang dan zamannya. |
Mempengaruhi bagaimana cerita dibentuk dari dalam. | Mempengaruhi tema, gaya, dan pesan yang disampaikan dalam cerita. |
Kesimpulan
Unsur ekstrinsik cerpen memberikan kedalaman pada karya sastra dengan memberikan konteks dan latar belakang yang memengaruhi pembentukan cerita. Meskipun tidak terlihat secara langsung dalam alur atau karakter, unsur-unsur seperti latar belakang pengarang, kondisi sosial, budaya, agama, dan politik memainkan peran penting dalam menyampaikan pesan serta mencerminkan pandangan penulis terhadap dunia sekitarnya.
Dengan memahami unsur ekstrinsik, kita dapat lebih menghargai karya sastra secara lebih menyeluruh dan memahami pesan-pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembacanya.
FAQ
1. Apa saja unsur ekstrinsik dalam cerpen?
Unsur ekstrinsik cerpen meliputi latar belakang kehidupan pengarang, kondisi sosial-ekonomi, budaya, agama, dan kondisi politik.
2. Bagaimana unsur ekstrinsik mempengaruhi cerpen?
Unsur ekstrinsik mempengaruhi tema, gaya bahasa, serta pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui cerpen.
3. Mengapa unsur ekstrinsik penting dalam cerpen?
Unsur ekstrinsik memberikan konteks yang lebih luas terhadap cerita dan membantu pembaca memahami latar belakang serta maksud dari cerita tersebut.
4. Apa perbedaan antara unsur intrinsik dan ekstrinsik?
Unsur intrinsik adalah elemen dalam cerita seperti alur, tema, dan tokoh, sementara unsur ekstrinsik adalah faktor luar yang mempengaruhi cerita seperti latar belakang pengarang dan kondisi sosial.
5. Apakah latar belakang pengarang termasuk unsur ekstrinsik?
Ya, latar belakang pengarang merupakan salah satu unsur ekstrinsik yang mempengaruhi cerita.
Pernyataan Penutup
Unsur ekstrinsik adalah elemen penting yang memberikan konteks tambahan dalam cerpen, memengaruhi bagaimana cerita tersebut dibentuk dan pesan yang disampaikannya. Memahami unsur-unsur ini dapat memperkaya pemahaman kita terhadap sebuah karya sastra.