Perkembangan iptek Indonesia pada masa Orde Baru

Perkembangan iptek (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) di Indonesia selama masa pemerintahan Orde Baru (1966-1998) mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada era ini, pemerintah Orde Baru sangat fokus dalam memajukan sains dan teknologi dengan harapan dapat mengembangkan kemampuan dan daya saing bangsa Indonesia di kancah internasional.

Salah satu kebijakan penting yang dikeluarkan oleh pemerintah Orde Baru adalah Program Repelita (Rencana Pembangunan Lima Tahun) yang menetapkan prioritas pembangunan nasional dalam bidang-bidang tertentu. Bidang sains dan teknologi termasuk dalam prioritas utama dalam Repelita III dan IV.

Pada saat itu, pemerintah juga membentuk Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada tahun 1974 dengan tujuan meningkatkan kualitas riset dan inovasi di Indonesia. BPPT bertanggung jawab untuk menyusun kebijakan dan program dalam pengembangan iptek, termasuk pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan sains dan teknologi.

Pemerintah Orde Baru juga menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pengembangan iptek dengan memberikan insentif pajak bagi perusahaan-perusahaan yang melakukan riset dan pengembangan. Selain itu, pemerintah juga memberikan beasiswa untuk mahasiswa yang berminat mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi.

Perkembangan IPTEK pada masa Orde Baru

Pendidikan sains dan teknologi juga menjadi fokus utama pemerintah Orde Baru pada masa itu. Di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto, pemerintah memperluas jumlah perguruan tinggi dan lembaga riset di seluruh Indonesia. Pemerintah juga meningkatkan kualitas pendidikan sains dan teknologi di sekolah-sekolah dengan memberikan insentif bagi guru-guru yang mengajar di bidang ini.

Seiring dengan fokus pada pendidikan dan riset, pemerintah Orde Baru juga mempromosikan inovasi teknologi di Indonesia. Salah satu inovasi teknologi terbesar pada masa Orde Baru adalah proyek Palapa, sebuah program satelit komunikasi nasional yang diluncurkan pada tahun 1976.

Pada bidang kesehatan, pemerintah Orde Baru juga menciptakan inisiatif untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia melalui pengembangan teknologi medis dan program-program kesehatan. Pada tahun 1984, pemerintah meluncurkan program Keluarga Berencana (KB) yang bertujuan untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk dan meningkatkan kesehatan ibu dan anak.

Selain itu, pemerintah juga mendirikan Rumah Sakit Pusat Nasional dan Institut Kesehatan Masyarakat pada tahun 1982 untuk meningkatkan pengembangan ilmu kedokteran dan kesehatan masyarakat di Indonesia.

Namun, di sisi lain, perkembangan iptek di Indonesia pada masa Orde Baru juga diwarnai dengan berbagai kritik. Beberapa kritikus menilai bahwa fokus pemerintah pada pengembangan iptek lebih terfokus pada kemajuan ekonomi daripada kesejahteraan rakyat. Selain itu, kurangnya kebebasan akademik dan kurangnya transparansi dalam penggunaan dana riset dan pengembangan juga menjadi isu yang diangkat.

Meskipun demikian, perkembangan iptek di Indonesia pada masa Orde Baru memberikan dampak yang signifikan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas riset dan inovasi di Indonesia. Banyak kemajuan teknologi yang dicapai pada masa itu yang masih terus berkembang hingga saat ini.

Kesimpulan

Pada masa pemerintahan Orde Baru, perkembangan iptek di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan melalui berbagai kebijakan dan program yang dikeluarkan oleh pemerintah. Pemerintah Orde Baru sangat fokus pada pengembangan sains dan teknologi untuk meningkatkan kemampuan dan daya saing bangsa Indonesia di kancah internasional.

Pendidikan sains dan teknologi menjadi fokus utama pemerintah pada masa itu, dengan perluasan jumlah perguruan tinggi dan lembaga riset di seluruh Indonesia serta peningkatan kualitas pendidikan sains dan teknologi di sekolah-sekolah. Pemerintah juga mempromosikan inovasi teknologi di Indonesia, termasuk proyek Palapa sebagai program satelit komunikasi nasional.

Di bidang kesehatan, pemerintah Orde Baru menciptakan inisiatif untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan melalui pengembangan teknologi medis dan program-program kesehatan, seperti program Keluarga Berencana (KB). Namun, kurangnya kebebasan akademik dan transparansi dalam penggunaan dana riset dan pengembangan menjadi isu yang diangkat oleh kritikus.

Perkembangan iptek Indonesia pada masa Orde Baru memberikan dampak yang signifikan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas riset dan inovasi di Indonesia. Meskipun terdapat kritik-kritik tertentu, kemajuan teknologi yang dicapai pada masa itu masih terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia hingga saat ini.