Upaya pahlawan nasional mempertahankan kedaulatan Negara

Upaya pahlawan nasional mempertahankan kedaulatan Negara ?

Jawaban

Upaya Pahlawan Nasional mempertahankan kedaulatan Negara, yaitu:

  1. Pertempuran Surabaya
  2. Pertempuran Ambarawa
  3. Bandung Lautan Api
  4. Melalui Perundingan Linggarjati
  5. Melalui Perundingan Renville
  6. Melalui Perundingan Roem-Royen
  7. Melalui Konferensi Inter-Indonesia
  8. Melalui Konferensi Meja Bundar

Pembahasan.

Dalam mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia, Pahlawan menempuh berbagai macam cara agar kedaulatan Negara tetap terjaga. Hal tersebut dilakukan karena setelah Proklamasi Kemerdekaan, bangsa Indonesia masih menghadapi berbagai permasalahan.

Banyak pertempuran dan perundingan terjadi setelah Proklamasi karena Belanda ingin menguasai kembali wilayah Indonesia. Pertempuran Surabaya, Pertempuran Ambarawa, dan Bandung Lautan Api, terjadi akibat Belanda bersikeras ingin menduduki Indonesia.

Perundingan Linggarjati

Perundingan Linggarjati dilakukan di Subang Jawa Barat pada 10-15 November 1946 dan disahkan pada 25 Maret 1947. Pada perundingan tersebut, wakil dari Indonesia adalah Sutan Sjahrir dan wakil dari Belanda adalah Prof. Schermerhorn. Beberapa persetujuan yang dicapai di Perundingan Linggarjati adalah: Belanda mengakui RI secara de facto atas Jawa, Madura, dan Sumatra. Dibentuknya negara negara federal dengan nama Republik Indonesia Serikat, dimana RI menjadi salah satu negara bagiannya. Pembentukan Uni Indonesia Belanda dengan Ratu Belanda sebagai kepala uni.

Perundingan Renville

Delegasi dari Indonesia diketuai oleh Perdana Menteri Amir Syarifudin dan Belanda memilih seorang Indonesia bernama R. Abdulkadir Wijoyoatmojo sebagai ketua. Hasil dari perundingan Renville adalah: Belanda tetap berdaulat sampai terbentuknya RIS. RI memiliki kedudukan sejajar dengan Belanda. RI menjadi bagian RIS dan akan diadakan pemilu untuk membentuk Konstituante RIS. Tentara Indonesia di daerah Belanda atau daerah kantong harus dipindahkan ke wilayah RI

Perundingan Roem-Royen

Merle Cochran dari UNCI menjadi mediator dari perundingan Roem-Royen ini. Hasil dari Perundingan Roem-Royen adalah: Menghentikan perang gerilya dan Indonesia-Belanda bekerja sama memelihara ketertiban dan keamanan. Kembalinya pemerintah RI ke Yogyakarta dan bersedia turut serta mengikuti Konferensi Meja Bundar yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat.

Konferensi Inter-Indonesia

Perundingan ini diselenggarakan di Yogyakarta pada 19-22 Juli 1949 lalu dilanjutkan di Jakarta, 30 Juli 1949. Hasil konferensi ini adalah negara yang dibentuk bernama RIS, APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat) adalah angkatan perang nasional, dan TNI menjadi inti APRIS.

Konferensi Meja Bundar.

Delegasi Indonesia dipimpin oleg Drs. Moh. Hatta, dan delegasi dari BFO dipimpin oleh Sultan Hamid II. Hasil dari KMB tersebut diantaranya: Belanda mengakui kedaulatan Indonesia paling lambat 30 Desember 1949. Indonesia berbentuk negara serikat dan merupakan sebuah uni dengan Belanda. Uni Indonesia-Belanda dipimpin oleh Ratu Belanda. Permasalahan Irian Barat yang merupakan daerah perselisihan akan diselesaikan dalam waktu satu tahun.

 

Pertanyaan Lain :