Indonesia adalah negara yang memiliki potensi besar dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada masa Orde Baru, pemerintah sangat memperhatikan penelitian dan pengembangan (R&D) ilmu pengetahuan dan teknologi.
Berbagai program R&D dilaksanakan pada masa Orde Baru, diantaranya adalah Program Peningkatan Pemanfaatan Sumberdaya Alam (PPSA), Program Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pertanian (PIEP), Program Penelitian dan Pengembangan Industri (PPPI), Program Pengembangan Tenaga Listrik (PPTL), dan Program Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (PPTIK). Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang penelitian dan pengembangan iptek di Indonesia pada masa Orde Baru.
Program Peningkatan Pemanfaatan Sumberdaya Alam (PPSA)
Program pertama adalah Program Peningkatan Pemanfaatan Sumberdaya Alam (PPSA) merupakan program R&D yang bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam Indonesia. Program ini dilaksanakan pada tahun 1970-an dan fokus pada sektor pertambangan, perkebunan, dan perikanan.
Pemerintah menganggarkan dana yang besar untuk program ini dan menarik banyak ahli dari luar negeri untuk mengembangkan teknologi pemanfaatan sumber daya alam Indonesia.
Program Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pertanian (PIEP)
Program Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pertanian (PIEP) adalah program R&D yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pertanian di Indonesia. Program ini dilaksanakan pada tahun 1970-an dan fokus pada pengembangan teknologi pertanian, pengadaan pupuk, dan pengembangan irigasi.
Pemerintah menganggarkan dana yang besar untuk program ini dan menarik banyak ahli dari luar negeri untuk mengembangkan teknologi pertanian di Indonesia.
Program Penelitian dan Pengembangan Industri (PPPI)
Program Penelitian dan Pengembangan Industri (PPPI) adalah program R&D yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan industri Indonesia dalam menghasilkan produk yang berkualitas dan berdaya saing.
Program ini dilaksanakan pada tahun 1970-an dan fokus pada pengembangan teknologi produksi dan pengembangan sumber daya manusia di industri. Pemerintah menganggarkan dana yang besar untuk program ini dan menarik banyak ahli dari luar negeri untuk mengembangkan teknologi industri di Indonesia.
Program Pengembangan Tenaga Listrik (PPTL)
Program Pengembangan Tenaga Listrik (PPTL) adalah program R&D yang bertujuan untuk meningkatkan pasokan listrik di Indonesia. Program ini dilaksanakan pada tahun 1970-an dan fokus pada pengembangan pembangkit listrik, distribusi listrik, dan pengembangan tenaga listrik yang ramah lingkungan.
Pemerintah menganggarkan dana yang besar untuk program ini dan menarik banyak ahli dari luar negeri untuk mengembangkan teknologi tenaga listrik di Indonesia.
Program Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (PPTIK)
Program Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (PPTIK) adalah program R&D yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Indonesia dalam teknologi informasi dan komunikasi.
Program ini dilaksanakan pada tahun 1980-an dan fokus pada pengembangan infrastruktur komunikasi, perangkat keras dan perangkat lunak, serta pengembangan sumber daya manusia di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Pemerintah menganggarkan dana yang besar untuk program ini dan menarik banyak ahli dari luar negeri untuk mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia.
Pengaruh Penelitian dan Pengembangan Iptek di Indonesia pada Masa Orde Baru
Program R&D yang dilaksanakan pada masa Orde Baru memiliki pengaruh yang besar terhadap kemajuan iptek di Indonesia. Program-program tersebut memungkinkan Indonesia untuk menghasilkan produk dan teknologi yang lebih berkualitas dan memiliki daya saing yang tinggi di pasar global.
Selain itu, program-program tersebut juga meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia di bidang iptek, sehingga mampu bersaing dengan ahli dari negara-negara maju.
Dalam bidang pertanian, program PIEP berhasil meningkatkan produksi pertanian Indonesia. Pengembangan teknologi pertanian, pengadaan pupuk, dan pengembangan irigasi berhasil meningkatkan produktivitas dan mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor pangan.
Di bidang industri, program PPPI berhasil meningkatkan kemampuan industri Indonesia dalam menghasilkan produk yang berkualitas dan berdaya saing. Pengembangan teknologi produksi dan pengembangan sumber daya manusia di industri berhasil meningkatkan produktivitas dan mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor produk industri.
Di bidang teknologi informasi dan komunikasi, program PPTIK berhasil meningkatkan kemampuan Indonesia dalam teknologi informasi dan komunikasi. Pengembangan infrastruktur komunikasi, perangkat keras dan perangkat lunak, serta pengembangan sumber daya manusia di bidang teknologi informasi dan komunikasi berhasil meningkatkan akses dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia.
Namun, di sisi lain, program R&D pada masa Orde Baru juga memiliki kelemahan. Program-program tersebut lebih difokuskan pada pengembangan teknologi dan mengabaikan aspek lingkungan dan sosial.
Beberapa program seperti PPSA dan PPTL tidak mempertimbangkan dampak lingkungan dari pengembangan sumber daya alam dan tenaga listrik, sehingga menyebabkan kerusakan lingkungan yang cukup parah. Selain itu, program R&D pada masa Orde Baru juga cenderung tidak transparan dan otoriter, sehingga memicu terjadinya korupsi dan penyalahgunaan wewenang.
Kesimpulan
Program penelitian dan pengembangan iptek pada masa Orde Baru telah memberikan kontribusi yang besar terhadap kemajuan iptek di Indonesia. Program-program tersebut memungkinkan Indonesia untuk menghasilkan produk dan teknologi yang lebih berkualitas dan memiliki daya saing yang tinggi di pasar global.
Namun, di sisi lain, program R&D pada masa Orde Baru juga memiliki kelemahan dalam aspek lingkungan dan sosial, serta kurang transparan dan otoriter. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk memperbaiki program-program penelitian dan pengembangan iptek dengan mempertimbangkan aspek lingkungan dan sosial, serta lebih transparan dan partisipatif dalam pelaksanaannya.
Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya dalam proses pengembangan dan implementasi program R&D, serta melakukan evaluasi secara berkala terhadap dampak sosial dan lingkungan dari program-program tersebut.
Selain itu, penting juga untuk meningkatkan pendanaan dan dukungan terhadap penelitian dan pengembangan iptek di Indonesia, terutama di bidang-bidang yang masih belum tergarap dengan baik, seperti energi terbarukan, lingkungan, dan kesehatan.
Hal ini dapat dilakukan dengan mengalokasikan anggaran yang lebih besar untuk penelitian dan pengembangan iptek dalam anggaran negara, serta melibatkan sektor swasta dan lembaga internasional dalam mendukung pengembangan iptek di Indonesia