nilai nilai kebersamaan yang dilakukan para pendiri negara saat merumuskan dasar negara
Jawaban
Jawaban atas pertanyaan tersebut adalah:
- Nilai Kebersamaan dalam Sidang Pertama BPUPKI.
- Nilai Kebersamaan dalam Keputusan Sidang Panitia Sembilan.
- Nilai Kebersamaan Menjelang Pengesahan Dasar Negara.
Berikut ini penjelasannya.
1. Nilai Kebersamaan dalam Sidang Pertama BPUPKI.
Saat sidang pertama BPUPKI baru dimulai, perumusan Pancasila (dasar negara) masih berupa usulan, pandangan, atau pendapat individu. Usulan-usulan tersebut berbeda-beda. Namun, masing-masing anggota berusaha mengemukakan pandangan yang dapat disetujui oleh sidang.
Maka, nilai-nilai kebersamaan proses perumusan Pancasila dalam Sidang BPUPKI pertama ini tercermin dalam inisiatif peserta sidang. Mereka berinisiatif mengajukan usulan mengenai rancangan dasar-dasar negara di depan sidang. Mereka berpidato di muka sidang mengemukakan pendapat terbaik bagi Indonesia.
2. Nilai Kebersamaan dalam Keputusan Sidang Panitia Sembilan.
Dalam sidang Panitia Sembilan, terdapat dua golongan yang saling berbeda pendapat. Ada golongan yang melandasi dasar negara dengan agama Islam. Ada juga golongan lain yang menghendaki kebangsaan sebagai dasar negara.
Tokoh-tokoh dari golongan Islam adalah Abdul Kahar Muzakir, H. Agus Salim, K.H. Wahid Hasyim, dan Abikusno Tjokrosujoso. Sementara tokoh-tokoh yang mewakili paham kebangsaan atau nasionalis adalah Sukarno, Mohammad Yamin, Mohammad Hatta, Achmad Soebardjo, dan AA. Maramis.
3. Nilai Kebersamaan Menjelang Pengesahan Dasar Negara.
Menjelang hari pengesahan undang-undang dasar negara (rumusan Pancasila menjadi bagian Pembukaan Undang-Undang Dasar) pada 18 Agustus 1945, nilai kebersamaan mengalami perkembangan baru. Ujian terhadap nilai kebersamaan kali ini bukan hanya melibatkan golongan Islam dan paham kebangsaan, namun melibatkan juga masyarakat Indonesia bagian timur yang non-muslim.
Nilai kebersamaan dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara ini adalah peristiwa perubahan rumusan Piagam Jakarta, dari “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah seperti paparan diatas.
Pertanyaan Lain :
- Pasukan Sekutu yang bertugas ke Indonesia adalah tentara kerajaan Inggris yang terbagi menjadi dua wilayah. Untuk wilayah Indonesia bagian barat dipimpin oleh
- Dari sejarah Sumpah Pemuda dapat kita ambil maknanya nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa dan membuktikan bahwa ternyata berbagai perbedaan dapat disatukan
- Tanah adalah milik negara, maka rakyat harus menyewa tanah kepada negara. Hal inilah yang melatarbelakangi sistem sewa tanah pada masa pemerintahan
- Salah satu pengaruh kedatangan agama Hindu-Buddha di Indonesia berasal dari temuan Yupa. Informasi yang dapat diketahui dari yupa adalah
- Organisasi-organisasi kemiliteran yang dibentuk pada masa pendudukan Jepang berpengaruh besar bagi bangsa Indonesia setelah kemerdekaan
- Sebutkan manfaat adanya kerja sama negara-negara anggota ASEAN dalam bidang pendidikan
- sarekat islam dan budi utomo merupakan dua organisasi yang menjadi pelopor pergerakan nasional indonesia
- Faisal merupakan seorang peneliti yang ingin meneliti sebuah peristiwa sejarah. Ia ingin meneliti tentang sejarah Sumpah Pemuda
- Cara penentuan usia suatu benda peninggalan budaya berdasarkan lapisan tanah disebut